Kisah Muslim Inggris Dalam Ramadhan


Assalamu'alaikum Sobat Blogger kita tengok dulu yuk saudara kita yang ada di luar sana tepatnya di Inggris yang lagi menunaikan kewajiban puasa Ramadhan layaknya muslim pada umumnya, lets go...!

LONDON (Berita SuaraMedia) – Bulan suci Ramadhan sebentar lagi datang. Ini adalah bulan di mana 1.7 juta Muslim Inggris akan menahan diri untuk tidak makan, minum, dan berhubungan intim sepanjang siang dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk beribadah.




Kaum Muslim di seluruh penjuru negeri tengah bersiap-siap untuk dimulainya Ramadhan pada hari Rabu (11/8). Itu berarti menyiapkan makanan lezat, seperti rempah-rempah, gula-gula, dan minuman manis, untuk berbuka puasa. Itu juga berarti merencanakan sholat dan berkumpul dengan keluarga.

Ramadhan bertepatan dengan dimulainya bulan kesembilan dalam kalender bulan – setiap bulan dimulai dengan munculnya bulan sabit. Ibadah ini telah ada sebelum kalender bulan dan awalnya dilangsungkan pada musim panas, karena itu diberi nama Ramadhan, yang terkait dengan kata-kata dalam bahasa Arab ar-ramad dan ramida, yang berarti panas menyengat dan berkurangnya jatah.

Sementara sebagian besar Muslim berusaha untuk berpuasa, beberapa mengambil pendekatan yang lebih santai. Puasa tahun ini akan lebih sulit terutama bagi Muslim Inggris, yang puasanya di siang hari akan berarti 18 jam tanpa makanan. Beberapa mengatakan bahwa hidup di negara non-Muslim juga membuat puasa menjadi lebih sulit karena jam kerjanya tidak berubah.

Beberapa Muslim Inggris menceritakan rutinitas mereka untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Ayesha H Ali, 26, guru dari Newcastle

“Bagiku, spiritualitas adalah hal yang pribadi. Aku tidak merasa harus menaati betul-betul aturan yang diterapkan. Menyenangkan bisa mengetahui bagaimana rasanya untuk melakukannya, tapi menurut saya agak sulit untuk melakukannya selama satu bulan penuh, terutama di dalam sebuah masyarakat di mana tradisi Muslim tidak dibangun menjadi rutinitas. Di negara-negara seperti Arab Saudi, ada istirahat siang setiap harinya, tapi di sini tidak.”

Farasat Latif, 41, amanajer proyek dari Luton

“Aku akan mengambil cuti dari pekerjaanku – bekerja dan mengajar bisnis dan bahasa Inggris untuk pelajar asing – dan memanfaatkannya untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Ini adalah waktu spiritual di mana seseorang menahan diri dari hal-hal yang menyangkutkan hawa nafsu dibolehkan. Aku akan berpuasa mulai shubuh sampai maghrib dan sholat lima kali sehari, dengan sholat tarawih di malam hari.”

Shelina Zahra Janmojamed, 35, penulis dari London

“Selama tiga tahun terakhir, aku mengatur acara buka bersama di bulan Ramadhan ketika aku mengundang 10 teman dan menyuruh mereka membawa serta orang-orang non-Muslim yang mereka kenal untuk berbuka bersama kami. Sebagai orang Inggris, kami cenderung menutup diri tentang agama, tapi aku pikir kami harus terbuka. Dalam resesi, orang-orang bisa memahami pentingnya menahan diri dari mengkonsumsi dan fokus pada apa yang ada di dalam diri alih-alih apa yang kita miliki.”

Dr Shaaz Mahboob, manajer NHS dari London

“Aku mencoba untuk berpuasa penuh selama satu bulan, tapi jika aku merasa tidak kuat aku tidak akan melanjutkan. Ketika menjadi dokter dan mendapat giliran jaga selama 48 jam, aku tidak berpuasa karena tidak adil untuk pasien-pasienku. Beberapa orang sekarang ini terlalu kaku dan intoleran terhadap kaum Muslim. Bagiku, ini adalah latihan penyegaran selama satu bulan tentang bagaimana menjadi seorang manusia yang baik.”

Shabana Mahmood, 26, anggota parlemen Partai Buruh dari Birmingham

“Aku selalu menikmati bulan Ramadhan. Beberapa hari pertama cukup sulit, tapi kau bisa berbuka bersama keluarga dan ada rasa kebersamaan di dalamnya. Selama beberapa tahun terakhir, Ramadhan telah menduduki konferensi-konferensi partai, yang menjadi sulit. Berusaha memberikan pidato di bawah panasnya sorotan lampu tanpa makanan dan minuman tidak mudah. Kau harus berjuang melaluinya. Ini adalah pembangunan karakter.”

Ayesha Abdeen, 26, CEO Yayasan Olaharaga Wanita Muslim, dari London

“Aku melakukan semuanya, berpuasa mulai shubuh sampai maghrib. Ini adalah hari yang cukup panjang, berat pada awalnya, tapi manfaatnya melebihi kesukarannya. Ini adalah satu bulan untuk menjadi disiplin dan sebagai pengingat, terutama bagi mereka yang selalu sibuk, terhadap lingkungan sekitar dan mereka yang kurang beruntung. Ini adalah bulan di mana semua orang berkumpul, mengunjungi teman dan keluarga. Ada rasa kebersamaan dalam bulan ini.” (rin/ip) 

Hamba Alloh di www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar

Link yang mungkin perlu Sobat baca

  • Silakan mampir sobat... maf blog niewbie nich...!!!